24 C
en
Prinsipalem
Buy template blogger

Mega Menu

  • Beranda
  • Analisis
  • Resensi dan Opini
  • Karya Sastra
  • Video
  • E-Book
Prinsipalem
Search
Home Cerpen Karya Sastra Prosa Fiksi [Cerpen] Apel dan Jeruk
Cerpen Karya Sastra Prosa Fiksi

[Cerpen] Apel dan Jeruk

prinsipalem
29 Dec, 2021 1 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp


“Selamat malam sayang, maaf aku tak bisa menghubungimu. Jeruk kesukaanmu ini setidaknya menjadi salam rinduku padamu..."

“Selamat pagi Alea istriku, bersama surat ini aku menaruh apel merah kesukaanmu. Maafkan aku yang tidak bisa menemuimu, semalam aku pulang jam 3 untuk mengambil berkas. Sebelum subuh aku harus berangkat, karena kantor memintaku datang sebelum meeting dimulai karena Bos ingin menyampaikan sesuatu. Maafkan aku juga yang mencuri kecupan di keningmu sebelum berangkat. Selamat bekerja sayang.”

Kutipan surat seperti ini selalu aku tulis kepada istriku tercinta tatkala aku tidak bisa bertatap muka dengannya. Jabatan sebagai manager disebuah perusahaan minyak negeri ini sering menyita waktuku bersamanya. Hanya demi membahagiakan dia pujaanku, aku rela hidup seperti ini. Pergi pagi – pulang pagi demi lebih dari sesuap nasi yang menjadi tuntutan hidup di Ibukota Negeri.

Hari ini sebuah klausul baru bersama penanam modal yang baru sedang dalam proses. Aku ditunjuk bersama karyawan lainnya untuk mengawal semua prosesnya sampai berhasil karena penanam modal yang satu ini mempunyai proges dan track record yang bagus dalam usahanya.

Kata Bosku dia adalah orang yang tak pernah hitung-hitungan soal bisnis dalam bidang apa pun ketika ia yakin akan perusahaan yang pilihnya.

Selesai proyek ini, jika berhasil dan tembus sesuai angka yang diharapkan, Bos menjanjikanku jalan-jalan ke Jepang bersama keluargaku. Dan itu artinya aku akan mempunyai waktu bersama dengan Alea. Dan ini akan menjadi hadiahku untuknya nanti. Karena setidaknya waktu yang hilang bersamanya akan tergantikan di Jepang nanti.

Proses kontrak ini sudah berjalan 80%. Hari ini aku bisa pulang jam 8 malam. Dan kalau berhasil minggu depan aku akan berangkat ke Jepang bersama Aleaku tercinta. Tapi begitu sampai rumah, semua lampu mati dan mobil Alea tidak ada. Setelah memanggil-manggil istriku pun tidak ada jawabnya dan aku mengecek meja tempat kami berdua menaruh pesan.

“Selamat malam sayang, maaf aku tak bisa menghubungimu. Jeruk kesukaanmu ini setidaknya menjadi salam rinduku padamu. Aku harus pergi ke Bandung selama dua minggu dan aku harap kamu bisa meneleponku setelah kamu baca surat ini.”. Secarik kertas dan jeruk dari istriku aku baca di meja.

“Halo sayang”

“Iya halo. Maaf ya aku buru-buru”

“Iya gapapa, udah sampe mana?”

“Ini aku lagi di kereta, gak tau dimana. Kamu baik-baik di rumah ya. Oh iya, nanti minggu kamu kesini ya sayang kita liburan disini.”

“Iya sayang, aku mandi dulu. Mua..h…” mendengarkan Alea lalu menutup telepon.

Entah mengapa percakapan malam ini terasa hambar tak seperti biasanya, kalimat rayuan dan candaan pun tidak ada. Hanya sebatas memberi kabar. Pada percakapan terahir Alea memberiku beberapa destinasi wisata alam di sana, ia bilang kalau kita berdua butuh yang segar untuk menyegarkan pikiran dari rutinitas kantor yang begitu padat.

Aku pun menyetujuinya dan langsung pesan tiket travel agar dapat langsung menuju hotel tempat Alea menginap. Setidaknya pertemuan ini dapat memberiku hadian seorang anak yang dari dulu kami idam-idamkan selama 5 tahun ini. Terlebih usiaku yang sudah diatas kepala tiga yang artinya aku sudah semakin tua untuk mempunyai anak.

Liburan kali ini juga sejalan dengan saran dokter pribadiku, ia bilang kalau aku butuh istirahat dan melepas rutinitas sejenak agar kualitas sepermaku baik dan segera mempunyai anak. Dia bilang juga bahwa ini adalah dampak dari tubuh yang telalu banyak dipakai berpikir keras  dalam bekerja. Walau tidak begitu lelah kelihatannya, tapi otak yang dipakai berpikir lebih menguras stamina dan energi dibanding dengan orang-orang pekerja lapangan. Dengan keluar dari ruangan ber AC dan mencari oksigen di alam yang masih bersih dapat membantu stamina pulih kembali, karena walau bagaimana pun katanya oksigen di alam bebas tentu lebih baik daripada udara Jakarta pagi hari.

Memakan jeruk tanda cinta istriku sambil berbaring di atas tempat tidur rasanya aku mendapatkan sebuah kehangatan yang sama dari istriku tercinta. Semua yang aku bangun bersama di rumah ini bersamanya membuatku semakin rindu padanya. Walah kini jarak memisahkanku dengannya tapi aku tak resah, karena doaku selalu mengiringinya, selalu, setiap saat.

Keesokan paginya setelah alarm berbunyi dan membangunkanku, aku mengirim pesan singkat padanya. Selamat pagi istriku, semoga sukses disana. Kecupan manisku aku kirimkan dari rumah ini. Tolong diterima ya sayang.

Aku berharap cara ini tidak bosan dibaca dan didengarkannya, karena aku bingung harus dengan cara apa aku menyayanginya dengan jarak dan waktu yang kadang memisahkan. Walau alasan kami adalah demi masa depan kami bersama anak-anak nanti. Ini juga adalah keinginan kami sendiri, hidup di kantor dan menata karir sesuai impian kami dulu dan kini kami sudah mencapai itu semua.

Tapi hari ini aku sedang bertanya pada diriku sendiri, mimpi kami hidup bahagia itu dan mempunyai anak kapankah akan tercapai. Rencanaku memberinya hadiah liburan ke Jepang pun nampaknya tidak akan kuberikan, karena istriku tidak bisa meningalkan pekerjaanya itu.

Lagi-lagi soal jarak dan waktu, semua pekerjaan ini sebenarnya merenggut sebagian duniaku bersamanya. Hidup bahagia dan berbincang bersama setiap hari sulit kurasakan. Hanya sabtu dan minggu jika tidak ada pekerjaan lain aku bisa membelai mesra Alea. Jabatan dan karir yang sudah aku bangun ini pun walau jadi penyebabnya tidak mungkin aku tinggalkan begitu saja. Begitu pula istriku Alea tak mungkin ia meninggallkan dunia yang ia impikan sejak SMA itu.

Hari ini aku hanya bisa melanjutkan rutinitas dan mencoba memperbaiki semua dengan keadaan yang sebenarnya sama saja. Semoga saja bosku tidak mematok waktu liburanku ke Jepang sehingga bisa digunakan kapan saja.

“Selamat pagi Alea tercinta, pesan ini tanpa apel kesukaanmu” aku tulis di ujung pesan singkat tadi.

Kuningan, 7 juli 2017

***

Penulis : Andriyana

Editor: Dede Rudiansah

Via Cerpen
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Older Posts
Newer Posts
prinsipalem
prinsipalem Rumah bagi para pembaca, perenung, pencinta kopi, dan para pemimpi yang sempat ingin hidup abadi... salam takzim.

1 comment

  1. Ahmad SapinDecember 28, 2020 at 5:38 PM

    Mantap nih buat nemenin bacaan pagi hari

    ReplyDelete
    Replies
      Reply
Add comment
Load more...
Tes Iklan
Tes Iklan

Ads Single Post 4

Stay Conneted


Featured Post

Morfologi : Fungsi dan Makna Afiks dalam Bahasa Indonesia [DOCX]

Morfologi : Fungsi dan Makna Afiks dalam Bahasa Indonesia [DOCX]

prinsipalem- June 06, 2021
Max Havelaar Multatuli | Kembalinya Sang Penyelamat, Mr. Sjaalman | Audio Book Bab 2

Max Havelaar Multatuli | Kembalinya Sang Penyelamat, Mr. Sjaalman | Audio Book Bab 2

March 27, 2021
Nini Anteh Taufik Ampera | Sebuah Pembacaan Sajak

Nini Anteh Taufik Ampera | Sebuah Pembacaan Sajak

March 11, 2021
W.S Rendra, Pertanyaan Penting | Sebuah Pembacaan Puisi

W.S Rendra, Pertanyaan Penting | Sebuah Pembacaan Puisi

March 11, 2021
Sebatang Lisong W.S Rendra | Sebuah Pembacaan Puisi

Sebatang Lisong W.S Rendra | Sebuah Pembacaan Puisi

March 11, 2021

Editor Post

WS. Rendra Politisi Itu Adalah | Sebuah Pembacaan Puisi

WS. Rendra Politisi Itu Adalah | Sebuah Pembacaan Puisi

March 11, 2021
Sebatang Lisong W.S Rendra | Sebuah Pembacaan Puisi

Sebatang Lisong W.S Rendra | Sebuah Pembacaan Puisi

March 11, 2021
Observasi Pencemaran Pabrik Tahu di Desa Ciawilor (PDF)

Observasi Pencemaran Pabrik Tahu di Desa Ciawilor (PDF)

November 08, 2021

Popular Post

Sebatang Lisong W.S Rendra | Sebuah Pembacaan Puisi

Sebatang Lisong W.S Rendra | Sebuah Pembacaan Puisi

March 11, 2021
WS. Rendra Politisi Itu Adalah | Sebuah Pembacaan Puisi

WS. Rendra Politisi Itu Adalah | Sebuah Pembacaan Puisi

March 11, 2021
Observasi Pencemaran Pabrik Tahu di Desa Ciawilor (PDF)

Observasi Pencemaran Pabrik Tahu di Desa Ciawilor (PDF)

November 08, 2021

Populart Categoris

  • Video37
  • Analisis28
  • E-book20
  • Bahasa7
  • Resensi dan Opini7
  • Karya Sastra6
  • Sastra4
Prinsipalem

About Us

Media ekspresi bahasa dan sastra Indonesia. Rumah bagi para pembaca, perenung, pencinta kopi, dan para pemimpi yang sempat ingin hidup abadi.

Contact us: prinsipalem@gmail.com

Follow Us

© Theme by Prinsipalem
  • Disclaimer
  • Privacy
  • About Us
  • Contact Us