Naskah Drama: Perkara Pisang Goreng Karya Dulhalim [DOCX]
PERKARA PISANG GORENG
(Dulhalim)
Suasana hening,
terlihat seorang bagong tengah duduk disebuah kursi panjang dengan kopi dan
beberapa pisang goreng di sampingnya. Musik riang perlahan mengalun, Bagong
bersenandung.
Bagong:
Kata orang
Negri kita negri yang baik
Gemah ripah... loh, kok habis
Kata orang
Negri kita negri yang nyaman
Aman tentram...asal ada cuan
(Cepot muncul mencomot
pisang goreng di tangan Bagong)
lo....oh....kok begitu...
Cepot :
(Bersenandung sembari
memakan pisang goreng)
la....ah..emang begitu...
Kata orang
Tanah kita kaya raya
Intan permata...semua dibawa.
Bagong : Loh....,
kok dibawa?
Cepot : Dibawa
asing, kita-kita cuma dapat capek dan limbahnya saja.
Bagong : Bukan itu.
Itu loh pisang gorengku pot! Bagaimana kumaha sih kamu?!
Cepot : Hehe
dibawa untuk kepentingan Negara (Mengelus
perutnya)
Bagong : Enak
saja. Kalau kamu mau harus melalui beberapa tahapan dulu. Misalnya permohonan
izin dan sampai pada kepemilikan. (Merebut
kembali piring yang berisi pisang goreng)
Cepot :
Alaah...Prosedur yang berbelit belit atau juga kadang pake cuan itu untuk orang
lain. Kalau sudah ada asas kerabat atau keluarga, bisa langsung menerima
kepemilikan itu. (Mengambil satu pisang
goreng dan memakannya) Loh kenapa? kita berdua kan keluarga, jadi jangan
dipersoalkan, sebaiknya lanjutkan saja nyanyian kamu tadi, suaramu bagus kok,
seperti....almarhum Hendrik Ceper.
Bagong : Penyanyi
lawas ya? kok aku baru tahu.
Cepot : Tidak
usah dipikirkan, lanjutkan saja nyanyinya. (Memakan
pisang goreng)
Untuk lengkapnya silakan unduh file Naskah Drama Perkara Pisang Goreng Karya Dulhalim [DOCX] di sini
Konfirmasi di IG Prinsipalemcom

Post a Comment