24 C
en
Prinsipalem
Buy template blogger

Mega Menu

  • Beranda
  • Analisis
  • Resensi dan Opini
  • Karya Sastra
  • Video
  • E-Book
Prinsipalem
Search
Home Analisis E-book Opini Prosa Fiksi Ranah 3 Warna Sastra Analisis Unsur Intrinsik Novel Ranah 3 Warna Karya Ahmad Fuadi [DOCX]
Analisis E-book Opini Prosa Fiksi Ranah 3 Warna Sastra

Analisis Unsur Intrinsik Novel Ranah 3 Warna Karya Ahmad Fuadi [DOCX]

prinsipalem
06 Jun, 2021 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Analisis Unsur Intrinsik Novel Ranah 3 Warna Karya Ahmad Fuadi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu karya sastra yang termasuk pada kategori prosa fiksi, ialah Novel. Novel merupakan karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku (KBBI edisi V). Novel sendiri bila dilihat dari kurun waktu, merupakan bentuk karya sastra yang tergolong dalam karya sastra baru, yang menghadirkan berbagai gambaran kehidupan yang dituangkan oleh pengarang dalam bentuk tulisan.

Pesan umum atau maksud umum yang terkandung dalam sebuah novel biasanya dapat langsung ditangkap dengan hanya membacanya saja. Namun pesan khusus atau maksud khusus yang lebih spesifik dalam sebuah novel tidak bisa hanya melewati tahap membaca saja, tetapi harus melewati tahap analisis mendalam pada karya sastra (prosa fiksi). Definisi dari analisis sendiri dalam KBBI edisi V adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya). Selain itu fungsi dari menganalisis/mengkaji karya sastra (prosa fiksi) menurut Aan Sugianto Mas (2017:4) setidaknya ada 3 fungsi menganalisis karya sastra, diantaranya; 1) Untuk membina dan mengembangkan dunia kesusastraan. 2) Untuk membina apresiasi penikmat sastra. 3) Untuk menunjang ilmu sastra.

Analisis terhadap prosa fiksi umumnya terdapat dua metode yang sering digunakan, yaitu dengan menentukan unsur intrinsik atau dengan menentukan unsur ekstrinsiknya. Pada karya tulis ini metode yang akan digunakan adalah metode menentukan unsur instrinsik, dan objek yang akan di analisis pada karya tulis ini adalah novel berjudul Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi. 

B. Perumusan Masalah

Pembahasan dalam analisis novel Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi walaupun pada pembahasan sebelumnya telah ditentukan menggunakan metode menentukan unsur intrinsiknya, tidak menutup kemungkinan pembahasan bisa melebar. Oleh karena itu esensi pembahasan dalam karya tulis ini harus disistematiskan dan dirumuskan terlebih dahulu menjadi poin-poin permasalahan agar bisa menjadi lebih jelas dan terarah, diantaranya:

1. Seperti apa unsur-unsur intrinsik yang terkandung dalam novel Ranah 3 Warna?

2. Bagaimana hubungan penulis dalam novel Ranah 3 Warna?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menjawab poin-poin pada rumusan masalah, memaparkan, dan juga untuk mengetahui hubungan novel dengan realitas yang ada. Selain itu penyusunan karya tulis ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Prosa Fiksi, pada program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Kuningan.

Dengan disusunnya karya tulis ini diharapkan dapat membawa manfaat, khususnya kepada penulis, dan umumnya manfaat kepada para pembaca yang selalu bersinggungan dengan seni dan bahasa (dua unsur pembangun sastra). 

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Sastra

Secara etimologi kata sastra berasal dari bahasa Sansekerta, dibentuk dari akar sas dan –tra. Sas mempunyai makna ‘mengarahkan, mengajar, memberi petunjuk’; sedangkan –tra mempunyai makna ‘alat, atau sarana’. Karena itu, kata sastra dapat berarti ‘alat untuk mengajarkan atau buku petunjuk’ (Aan Sugianto Mas, 2016:6).

Sastra menurut KBBI edisi V adalah bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai dalam kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari). Rene Wellek dan Austin Warren dalam bukunya Teori Kesusastraan berpendapat bahwa sastra merupakan suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (2016:3). Pembatasan atas definisi ini masihlah umum dan belum spesifik, kemudian menurut Aan Sugianto Mas (2016:8) bahwa sastra adalah kegiatan seni, yaitu hasil kegiatan kreatif manusia yang dituangkan ke dalam media bahasa, baik lisan maupun tulisan.

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa asal mula istilah sastra berasal dari bahasa Sansekerta, dan seiring dengan berjalannya waktu sastra bersama definisinya pun kemudian ikut berkembang. Sederhananya bisa ditarik kesimpulan bahwa definisi dari sastra adalah satu cabang dari kreasi seni seorang manusia yang memakai bahasa sebagai medianya, baik bahasa lisan maupun tulisan.

B. Bentuk-bentuk Sastra

Berdasarkan bentuknya sastra dapat digolongkan menjadi 3 bentuk yaitu, puisi, prosa fiksi, dan drama. Aan Sugianto Mas (2016:11) menjelaskan bahwa puisi ialah karya sastra yang diungkapkan dengan dendang. Prosa ialah karya sastra yang diungkapkan gaya cerita. Sedangkan drama ialah karya sastra yang diungkapkan dengan dialog. Penggolongan bentuk ini tentunya harus diterima dengan bijaksana, sebab tidak mustahil dalam bentuk puisi akan dijumpai pula sedikit gaya gaya cerita atau dialog, demikian juga dalam prosa mungkin saja dijumpai gaya dendang atau dialog, demikian juga dalam bentuk drama mungkin akan dijumpai gaya dendang dan gaya bercerita.

C. Prosa Fiksi

Istilah prosa itu sendiri menurut KBBI adalah karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi) lebih bebas dan tidak terikat seperti karya puisi. Prosa merupakan bentuk karangan yang didalamnya masih terbagi kedalam dua bentuk penggolongan, pertama prosa non imajinatif, dan kedua prosa imajinatif (fiksi).

Prosa imajinatif sangat dipengaruhi oleh imajinasi dalam proses penciptaannya. Pokok persoalan yang dilontarkan bisa saja hal-hal faktual yang ada di sekitar penciptanya, tetapi dalam proses penciptanya akan banyak sekali dipengaruhi faktor imajinasi. Istilah sederhananya banyak direka-reka. (Aan Sugianto Mas, 2017:39).

Berdasarkan hal tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa karya sastra yang termasuk ke dalam kategori prosa fiksi misalnya adalah sebagai berikut:

1. Dongeng

2. Hikayat

3. Cerita sejarah

4. Novel

5. Novelet

6. Cerpen

7. Riwayat hidup (biografi atau autobiografi imajinatif)

8. Kisah

D. Novel

Salah satu bentuk prosa fiksi yang mengupas tentang hidup berkehidupan adalah novel. Novel merupakan salah satu bentuk karya sastra yang menghadirkan berbagai gambaran kehidupan yang dituangkan oleh pengarang dalam bentuk tulisan.

Selaras dengan pendapat diatas Aan Sugianto Mas (2017:49) juga berpendapat bahwa definisi novel adalah karangan yang menceritakan suatu peristiwa yang luar biasa dalam kehidupan. Dikatakan peristiwa luar biasa sebab hanya memuat cerita berdasarkan konflik hidup yang sangat menonjol, sehingga menceritakan tokoh sejak kecil sampai dewasa dianggap tidak perlu. Konflik batin yang mendalam dari para tokoh menjadi sasaran utama cerita, hal itu menyebabkan plot menjadi erat, tunggal, dan menarik.

E. Unsur-unsur Novel

Bentuk prosa fiksi secara umum, baik itu novel, cerpen, maupun dongeng memiliki 2 bentuk unsur yang tidak mungkin lepas darinya. Kedua unsur itu adalah unsur intrinsik yang membangun dan membentuk prosa fiksi dari dalam, dan unsur ekstrinsik yang membangun dan membentuk prosa fiksi dari luar.

Unsur intrinsik adalah segala unsur dari dalam sastra itu sendiri, dan merupakan satu organisasi yang terjalin satu sama lain yang secara bersama-sama membentuk cerita. Unsur tersebut meliputi tema, alur/plot, tokoh & perwatakan, latar/seting, titik pengisahan/juru cerita, gaya pengarang, dan amanat.

Sedangkan unsur ekstrinsik adalah segala unsur luar yang dominan dan turut mempengaruhi proses terciptanya prosa fiksi. Unsur ini biasanya melekat dengan diri pengarang dalam hidupnya, seperti agama, adat-istiadat, psikologi, ekonomi, sejarah, pendidikan, dll.

Pada karya tulis ini metode yang akan di tempuh adalah dengan metode menentukan unsur instrinsik, apabila dirincikan maka unsur intrinsiknya akan tersusun sebagai berikut:

1. Tema

2. Alur atau Plot

a) Alur/plot kualitatif

b) Alur/plot kuantitatif

3. Tokoh perwatakan

a) Langsung/analitik

b) Tak langsung/dramatik

4. Latar atau Setting

5. Titik Pengisahan atau Juru Cerita

6. Gaya

7. Amanat. 

BAB III

ANALISIS UNSUR INTRINSIK

NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI

A. Sekilas Tentang Pengarang

Pengarang novel Ranah 3 Warna adalah Ahmad Fuadi, seorang anak asli Maninjau Sumatra Barat. Ia lahir di Bayur, kampung kecil dipinggir danau maninjau tahun 1972. Fuadi merantau ke Jawa, memenuhi permintaan ibunya untuk masuk sekolah agama. Di Pondok Modern Gontor dia bertemu dengan kyai dan ustaz yang diberkahi keikhlasan mengajarkan ilmu hidup dan ilmu akhirat. Gontor pula yang mengajarkan kepadanya ‘mantra’ sederhana yang sangat kuat, man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh akan sukses.

Lulus kuliah Hubungan Internasional, UNPAD, dia menjadi wartawan majalah Tempo. Tahun 1999, dia mendapat beasiswa Fullbright untuk kuliah S-2 di School of Media and Public Affairs, George Washington University, USA. Tahun 2004 jendela dunia lain terbuka lagi ketika dia mendapatkan beasiswa Chevening Award untuk belajar di Royal Holloway, University of London untuk bidang film dokumenter.

Fuadi telah mendapatkan 8 beasiswa untuk belajar di luar negeri. Dia telah mendapat kesempatan tinggal dan belajar di Kanada, Singapura, Amerika Serikat, dan Inggris. Kini Fuadi sibuk menulis, jadi pembicara dan motivator. Novel Ranah 3 Warna merupakan novel kedua dari trilogi novel Negeri 5 Menara. 

B. Sinopsis Novel Ranah 3 Warna 

Alif telah selesai memenuhi keinginan Amak menderas ilmu agama di Pondok Madani, Jawa Timur, dan kini saatnya untuk memenuhi keinginan dan cita-citanya sendiri yaitu Kuliah di Bandung. Dengan modal sertifikat ijazah Paket-C akhirnya ia berhasil masuk seleksi di Unpad Bandung, jurusan Hubungan Internasional. Dari kampus ia mengenal sosok Bang Togar, seorang senior yang kemudian membantunya dan mengajarinya menulis berita di berbagai media.

Mantra sederhana Man Jadda Wajada yang ia dapat dari Pondok Madani benar-benar telah membantunya melewati rintangan dalam hidup.

Kehidupan Alif di Bandung berjalan dengan normal sesuai seperti apa yang ia inginkan. Namun tiba-tiba sebuah kabar dari rumah di Maninjau telah menjungkir balikkan kehidupan Alif. Ayah meninggal dunia.

Alif selaku anak paling tua merasa semua tugas dan tanggung jawab Ayahnya berpindah ke pundaknya. Di Bandung, akhirnya Alif berjuang demi hal tersebut, ia mengajar les privat, menjadi sales barang-barang kecantikan dan kain adat, demi memutus kebangkrutan yang selalu membayanginya. Namun seakan-akan nasib buruk telah nyaman melekat padanya, saat sedang mendagangkan barang ia di rampok 2 orang preman di Bandung, dan alangkah sempurnanya penderitaan Alif, setelah di rampok ia jatuh sakit. Benar-benar bangkrutlah ia.

Peristiwa tak mengenakan bertubi-tubi menempa Alif. Perasaan dan keyakinannya kacau, ia sempat mempertanyakan nasibnya pada Tuhan, ia sempat meragukan prinsip ‘Man Jadda Wajada’ yang selalu dipegangnya. Tapi akhirnya sebuah nasihat, salah satu mantra sederhana lagi berhasil membangkitkan kembali Alif, dan membuat ia bertahan bahkan sampai membantunya meraih impian yang paling ia inginkan ‘Pergi ke Amerika’. Berbagai hal tak mengenakan tidak membuatnya jatuh kembali, dan kekecewaan terhebat yang disebabkan wanita pun ia biarkan berlalu begitu saja. Sebuah nasihat pendamping man jadda wajada, sebuah mantra sederhana yang dahsyat ‘Man Shabara Zhafira’. Siapa yang bersabar pasti beruntung.

............

Selengkapnya file Analisis Unsur Intrinsik Novel Ranah 3 Warna Karya Ahmad Fuadi [PDF] dapat diunduh [DI SINI]

Via Analisis
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Older Posts
Newer Posts
prinsipalem
prinsipalem Rumah bagi para pembaca, perenung, pencinta kopi, dan para pemimpi yang sempat ingin hidup abadi... salam takzim.

Post a Comment

Tes Iklan
Tes Iklan

Ads Single Post 4

Stay Conneted


Featured Post

Morfologi : Fungsi dan Makna Afiks dalam Bahasa Indonesia [DOCX]

Morfologi : Fungsi dan Makna Afiks dalam Bahasa Indonesia [DOCX]

prinsipalem- June 06, 2021
Max Havelaar Multatuli | Kembalinya Sang Penyelamat, Mr. Sjaalman | Audio Book Bab 2

Max Havelaar Multatuli | Kembalinya Sang Penyelamat, Mr. Sjaalman | Audio Book Bab 2

March 27, 2021
Nini Anteh Taufik Ampera | Sebuah Pembacaan Sajak

Nini Anteh Taufik Ampera | Sebuah Pembacaan Sajak

March 11, 2021
W.S Rendra, Pertanyaan Penting | Sebuah Pembacaan Puisi

W.S Rendra, Pertanyaan Penting | Sebuah Pembacaan Puisi

March 11, 2021
Sebatang Lisong W.S Rendra | Sebuah Pembacaan Puisi

Sebatang Lisong W.S Rendra | Sebuah Pembacaan Puisi

March 11, 2021

Editor Post

WS. Rendra Politisi Itu Adalah | Sebuah Pembacaan Puisi

WS. Rendra Politisi Itu Adalah | Sebuah Pembacaan Puisi

March 11, 2021
Sebatang Lisong W.S Rendra | Sebuah Pembacaan Puisi

Sebatang Lisong W.S Rendra | Sebuah Pembacaan Puisi

March 11, 2021
Observasi Pencemaran Pabrik Tahu di Desa Ciawilor (PDF)

Observasi Pencemaran Pabrik Tahu di Desa Ciawilor (PDF)

November 08, 2021

Popular Post

Sebatang Lisong W.S Rendra | Sebuah Pembacaan Puisi

Sebatang Lisong W.S Rendra | Sebuah Pembacaan Puisi

March 11, 2021
WS. Rendra Politisi Itu Adalah | Sebuah Pembacaan Puisi

WS. Rendra Politisi Itu Adalah | Sebuah Pembacaan Puisi

March 11, 2021
Observasi Pencemaran Pabrik Tahu di Desa Ciawilor (PDF)

Observasi Pencemaran Pabrik Tahu di Desa Ciawilor (PDF)

November 08, 2021

Populart Categoris

  • Video37
  • Analisis28
  • E-book20
  • Bahasa7
  • Resensi dan Opini7
  • Karya Sastra6
  • Sastra4
Prinsipalem

About Us

Media ekspresi bahasa dan sastra Indonesia. Rumah bagi para pembaca, perenung, pencinta kopi, dan para pemimpi yang sempat ingin hidup abadi.

Contact us: prinsipalem@gmail.com

Follow Us

© Theme by Prinsipalem
  • Disclaimer
  • Privacy
  • About Us
  • Contact Us