Biografi W.S. Rendra dan Chairil Anwar
![]() |
| Biografi Rendra dan Chairil |
Rendra dilahirkan di Solo, 7 november 1935 dengan nama Willilbrordus Surendra Broto Rendra. Setelah menjadi muslim namanya menjadi Wahyu Sulaeman Broto Rendra. Ia mendapat pendidiakan di jurusan Sastra Barat Fakultas Sastra UGM (tidak tamat), kemudian memperdalam pengetahuan mengenai drama dan teater di American Academy of Dramatical Arts, Amerika Serikat (1964-1967).
Sekembalinya dari Amerika, Rendra mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta dan sekaligus menjadi pemimpinnya. Tahun 1971 dan 1979 dia membacakan sajak-sajaknya di Festival Penyair Internasional di Rotterdam.
Pada tahun 1985 mengikuti Festival Horizonte III di Berlin Barat, Jerman. Kumpulan puisinya antara lain ; Ballada Orang-Orangyang Tercinta (1956), 4 Kumpulan Sajak (1961), Bloes Untuk Bonnie (1971), Potret Pembangunan dalam Puisi (1980), Disebabkan Oleh Angin (1993), Orang-Orang Rangkasbitung (1993), dan Perjalanan Aminah (1997). Rendra tutup usia pada usia 73 tahun di Depok, Jawa Barat pada tanggal 6 Agustus 2009.
2. Chairil Anwar
Chairil lahir di Medan, 26 Juli 1922. Ia adalah putra mantan Bupati Indragiri Riau, dan masih memiliki ikatan keluarga dengan Perdana Menteri pertama Indonesia, Sutan Sjahrir. Ia bersekolah di Hollandsch- Inlandsche School (HIS) yang kemudian dilanjutkan di MULO, (tidak tamat). Chairil menguasai tiga bahasa, Bahasa Inggris, Belanda, dan Jerman. Ia mulai mengenal dunia sastra di usia 19 tahun, namun namanya mulai dikenal ketika tulisannya dimuat di Majalah Nisan pada tahun 1942.
Chairil Anwar adalah penyair Angkatan '45 yang terkenal dengan puisinya yang berjudul "Aku". Karya puisinya cenderung bertemakan kematian, individualisme, dan ekstensialisme. Karya-karya Chairil dibukukan dalam tiga kumpulan puisi, yaitu Deru Campur Debu (1949), Kerikil Tajam Yang Terampas dan Yang Putus (1949), dan Tiga Menguak Takdir yang merupakan kumpulan puisi bersama Asrul Sani dan Rivai Apin (1950), serta diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris, Jerman, dan Spanyol.
Wanita adalah dunia kedua pria flamboyan ini setelah sastra. Ketika dewasa, ia diketahui menjalin hubungan dengan banyak wanita dan Hapsah adalah satu-satunya wanita yang pernah dinikahinya walaupun pernikahannya tersebut tidak berlangsung lama. Pernikahan tersebut menghasilkan seorang putri yang bernama Evawani Chairil Anwar yang sekarang berprofesi sebagai notaris.
Belum genap 27 tahun, Chairil meninggal dunia. Ada beberapa pendapat mengenai penyebab kematiannya, namun satu hal yang pasti adalah ia mengidap TBC. Walaupun hidupnya sangat singkat, Chairil Anwar dan karya-karyanya sangat melekat pada dunia sastra Indonesia.

Post a Comment